Ringkasan Materi PAI dan Budi Pekerti Kelas 10 Bab 3 "Mempertahankan Kejujuran sebagai Cermin Kepribadian"
Sumber gambar: SS cover PAI & BP Kelas X Bab 3 |
Ringkasan Materi PAI dan Budi Pekerti Kelas 10 Bab 3 "Mempertahankan Kejujuran sebagai Cermin Kepribadian"
CecepGaos.Com - Halo, sahabat Edukasi! Selamat datang kembali di blog sederhana CecepGaos.Com, media informasi pendidikan.
Kali ini, CecepGaos.Com akan berbagi Ringkasan Materi PAI dan Budi Pekerti Kelas 10 Bab 3 "Mempertahankan Kejujuran sebagai Cermin Kepribadian".
A. Memahami Makna Kejujuran
1. Pengertian Jujur
Dalam bahasa Arab, kata jujur semakna dengan “aś-śidqu” atau “śiddiq” yang berarti benar, nyata, atau berkata benar. Lawan kata ini adalah dusta, atau dalam bahasa Arab ”al-ka©ibu”. Secara istilah, jujur atau aś-śidqu bermakna (1) kesesuaian antara ucapan dan perbuatan; (2) kesesuaian antara informasi dan kenyataan; (3) ketegasan dan kemantapan hati; dan (4) sesuatu yang baik yang tidak dicampuri kedustaan.
- Jujur dalam niat atau berkehendak, yaitu tiada dorongan bagi seseorang dalam segala tindakan dan gerakannya selain dorongan karena Allah Swt.
- Jujur dalam perkataan (lisan), yaitu sesuainya berita yang diterima dengan yang disampaikan. Setiap orang harus dapat memelihara perkataannya. Ia tidak berkata kecuali dengan jujur. Barangsiapa yang menjaga lidahnya dengan cara selalu menyampaikan berita yang sesuai dengan fakta yang sebenarnya, ia termasuk jujur jenis ini. Menepati janji termasuk jujur jenis ini.
- Jujur dalam perbuatan/amaliah, yaitu beramal dengan sungguh-sungguh sehingga perbuatan żahirnya tidak menunjukkan sesuatu yang ada dalam batinnya dan menjadi tabiat bagi dirinya.
“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah Swt., dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar.”
Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud ra., Rasulullah saw. bersabda, “Hendaklah kamu berlaku jujur karena kejujuran menuntunmu pada kebenaran, dan kebenaran menuntunmu ke surga. Dan sesantiasa seseorang berlaku jujur dan selalu jujur sehingga dia tercatat di sisi Allah Swt. sebagai orang yang jujur. Dan hindarilah olehmu berlaku dusta karena kedustaan menuntunmu pada kejahatan, dan kejahatan menuntunmu ke neraka. Dan seseorang senantiasa berlaku dusta dan selalu dusta sehingga dia tercatat di sisi Allah Swt. sebagai pendusta.” (H.R. Muslim)
- Meminta izin atau berpamitan kepada orang tua ketika akan pergi ke mana pun.
- Tidak meminta sesuatu di luar kemampuan kedua orang tua.
- Mengembalikan uang sisa belanja meskipun kedua orang tua tidak mengetahuinya.
- Melaporkan prestasi hasil belajar kepada orang tua meskipun dengan nilai yang kurang memuaskan.
- Tidak memberi atau meminta jawaban kepada teman ketika sedang ulangan atau ujian sekolah.
- Mengatakan dengan sejujurnya alasan keterlambatan datang atau ketidakhadiran ke sekolah.
- Mengembalikan barang-barang yang dipinjam dari teman atau orang lain, meskipun barang tersebut tampak tidak begitu berharga.
- Memenuhi undangan orang lain ketika tidak ada hal yang dapat menghalanginya.
- Tidak menjanjikan sesuatu yang kita tidak dapat memenuhi janji tersebut.
- Mengembalikan barang yang ditemukan kepada pemiliknya atau melalui pihak yang bertanggung jawab.
- Membayar sesuatu sesuai dengan harga yang telah disepakati.
0 Response to "Ringkasan Materi PAI dan Budi Pekerti Kelas 10 Bab 3 "Mempertahankan Kejujuran sebagai Cermin Kepribadian""
Post a Comment