Pidato Bahasa Indonesia Tentang Mensyukuri Nikmat Allah Swt
Pidato
Bahasa Indonesia Tentang Syukur
CecepGaos.Com - Halo Sahabat Edukasi! Selamat datang kembali di blog sederhana CecepGaos.Com, media informasi pendidikan.
Kali ini CecepGaos.Com akan berbagi teks pidato bahasa Indonesia tentang "Mensyukuri Nikmat Allah Swt."
(Alhamdulillahirobbil
‘aalamiin. Wal’aaqibatu lilmuttaqiin. Walaa ‘udwaana illaa ‘aladzdzoolimiin.
Washsholaatu wassalaamu ‘alaa asyrofil ambiyaai walmursaliin. Sayyidina
wamaulaanaa Muhammadin. Wa’alaa aalihii washohbihii ajma’iin. Ammaa ba’du.)
Dewan juri yang arif dan bijaksana
yang saya hormati
Bapak dan Ibu guru pembimbing yang
saya mulyakan
Teman-temanku yang berbahagia
Hadirin Rohimakumulloh.
Tiada untaian kata yang paling
indah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini, selain
untaian kata puja kepada dzat yang Maha Kuasa, puji ke hadirat Ilahi Robbi,
serta syukur kepada Allah yang Maha Ghofur yang telah melimpahkan curahan
nikmat dan karuniaNya kepada kita, laksana curahan hujan yang turun ke bumi
teramat banyak dan tak kan sanggup kita menghitungnya. “Waing ta’udduu ni’matallaahi laa tuhsuuhaa”.
Sholawat dan salam marilah kita
curahkan kepada junjungan kita, Revolusioner Islam sedunia, pendobrak
kebathilan, penghancur kemunkaran, pembawa rahmat seluruh alam, yaitu baginda
alam, habiibana wanabiyyanaa wamaulaanaa Muhammad SAW.
Hadirin Rohimakumulloh,
Sebelum menyampaikan pidato ini, izinkanlah saya untuk memperkenalkan diri.
Karena ada pepatah bilang tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta.
Nama saya ………….,
saya berasal dari …………..(asal sekolah), kelas …..
Hadirin Rohimakumulloh,
Pada kesempatan
yang berbahagia ini, izinkanlah saya untuk menyampaikan pidato dengan
judul “Mensyukuri Nikmat Allah Swt”
Hadirin Rohimakumulloh,
Berbicara tentang nikmat Allah, paling tidak
ada 2 perkara yang harus kita ketahui sebagai hamba Allah Swt.
Yang pertama, siapa yang memberikan nikmat? Ada yang tahu?
Yang memberi nikmat tentu saja adalah Allah Swt. Allah-lah yang
berkuasa untuk menambahkan atau mengurangkan nikmat yang ada pada diri manusia.
Jika Allah berkehendak untuk menambahnya, maka tidak akan ada seorang pun yang
dapat menolaknya. Begitupun sebaliknya. Jika Allah berkehendak untuk mencabut
nikmat yang ada pada manusia, maka tidak akan ada seorangpun yang mampu
mempertahankannya. Mengapa demikian? Karena Iradatullah fauqo irodah, kehendak Allah di atas segala kehendak. Man proposes, God
disposes, manusia hanyalah bisa
berencana, namun keputusannya terletak pada keputusan Allah Swt.
Hadirin Rohimakumulloh.
Lalu yang kedua, yaitu sikap orang yang menerima nikmat
Allah Swt.
Sikap manusia dalam menerima nikmat Allah
tidak lah sama. Ada orang yang menerima nikmat Allah namun dia tidak ingat
siapa yang memberi nikmat tersebut. Dia tidak sadar bahwa yang memberi nikmat
itu adalah Allah Swt. Padahal motor yang dipakainya made in Amerika Serikat,
mobilnya mewah mengkilat, rumahnya bertingkat empat, emasnya 24 karat, di
giginya ada jemuran berkawat, mau apa pun tinggal menyuruh bodyguard. Tapi sayang seribu kali
sayang, mereka tidak pernah ingat akan akhirat. Betul apa betul?
Sebaliknya, ada pula
orang yang ketika menerima nikmat dari Allah Swt ia ingat siapa yang memberi
nikmat kepadanya, sehingga ia senantiasa mengucapkan kalimah-kalimah baik dan ucapan
rasa syukur. Selain itu, ia senantiasa mengucapkan lapaz pujian Alhamdulillahi
robbil ‘alamiin. Orang
yang seperti ini pasti akan ditambah nikmatnya oleh Allah Swt. Sebagaimana
firman Allah Swt dalam surat Ibrahim ayat 7 yang berbunyi:
Yang artinya: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan
menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih
Hadirin Rohimakumuloh.
Dari uraian di atas, dapat lah kita tarik kesimpulan.
Pertama, marilah kita mensyukuri nikmat Allah yang telah diberikan
kepada kita dengan jalan mentaati segala perintah-Nya dan meninggalkan segala
larangan-Nya.
Yang kedua, berdasarkan surat Ibrahim ayat 7, manusia akan ditambah
nikmatnya jika ia bersyukur. Namun sebaliknya,ia akan mendapatkan azab, jika ia
tidak pandai bersyukur kepada Allah Swt.
Hadirin Rohimakumulloh,
Demikianlah pidato yang dapat saya
sampaikan. Jalan-jalan ke Pulau Bintan, tidak
lupa membeli topi. Mohon maaf atas segala
kekhilafan, lain waktu kita berjumpa lagi.
Billahi
taufiq walhidaayah. Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.
Teks pidato ini dapat diunduh (download) DISINI
Demikianlah teks pidato tentang keutamaan dan pentingnya ilmu.
Semoga bermanfaat.
0 Response to "Pidato Bahasa Indonesia Tentang Mensyukuri Nikmat Allah Swt "
Post a Comment