Kegiatan “Limit”, Upaya Membumikan Pendidikan Karakter di Sekolahku
Mengawali Kegiatan Limit di Kelas
IIIA SD Puri Artha Karawang TA. 2017/2018 (Dokumentasi Pribadi)
|
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi digital (Iptekdigi) serta internet tidak bisa
dipungkiri mempunyai dampak positif dan negatif. Perkembangan iptekdigi dan
internet ini bagai dua sisi mata uang. Satu sisi membawa harapan akan kehidupan
yang lebih mudah, efektif dan efisien, namun di sisi lain menimbulkan
kekhawatiran atau kecemasan akan pudarnya nilai-nilai karakter dan budi pekerti
di kalangan generasi digital native
(baca: generasi muda abad 21).
Untuk
menghilangkan kekhawatiran atau kecemasan ini, berbagai pemangku kepentingan
–terutama pemerintah- telah, sedang, dan akan terus mengupayakan usaha-usaha
preventif dan edukatif dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang dapat meminimalisir
dampak negatif perkembangan Iptekdigi dan internet dan yang dapat menumbuhkan
nilai-nilai karakter dan budi pekerti pada generasi digital native.
Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 13 Juli 2015 telah mengeluarkan dan menetapkan
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti (PBP). PBP –sebagaimana
tercantum di dalam pasal 1 ayat 2– adalah kegiatan pembiasaan sikap dan
perilaku positif di sekolah yang dimulai sejak dari hari pertama sekolah, masa
orientasi peserta didik baru untuk jenjang sekolah menengah pertama, sekolah
menengah atas dan sekolah menengah kejuruan, sampai dengan kelulusan sekolah. Adapun
tujuan PBP adalah untuk: (a) menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang
menyenangkan bagi siswa, guru, dan tenaga kependidikan; (b) menumbuhkembangkan
kebiasaan yang baik sebagai bentuk pendidikan karakter sejak di sekolah,
keluarga dan masyarakat; (c) menjadikan pendidikan sebagai gerakan yang
melibatkan pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, dan keluarga; dan atau
(d) menumbuhkembangkan lingkungan dan budaya belajar yang serasi antara
sekolah, masyarakat, dan keluarga.
Kemudian
pada tanggal 6 September 2017 Presiden RI telah mengeluarkan Perpres Nomor 87
Tahun 2017 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). PPK adalah gerakan
pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter
peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah
raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga dan
masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Hal ini
sebagaimana tercantum di dalam pasal 1 ayat 1.
Sekolah
saya, SD Puri Artha, yang terletak di Komplek Perumahan Puri Telukjambe Timur
Desa Sirnabaya Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang mempunyai
kewajiban dan tanggung jawab moral untuk mendukung dan melaksanakan amanat yang
tertuang di dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 Tentang PBP dan Perpres
Nomor 87 Tahun 2017 Tentang PPK ini.
Ada
beberapa program SD Puri Artha yang mendukung terhadap upaya-upaya pemerintah
dalam menumbuhkan budi pekerti dan menguatkan pendidikan karakter peserta
didik. Namun dalam tulisan ini saya hanya akan mengangkat dan berbagi salah satu
program yang ada di SD Puri Artha –terutama di kelas IIIA dimana saya menjadi
wali kelasnya- yang dilaksanakan di pagi hari sebelum kegiatan intrakurikuler
(baca: Kegiatan Belajar Mengajar/KBM) dimulai, yaitu Kegiatan Limit.
Limit
singkatan dari Lima Belas Menit. Kegiatan Limit adalah kegiatan di pagi hari
selama lima belas menit yang dilaksanakan oleh peserta didik bersama guru di
kelas sebelum KBM dimulai. Kegiatan Limit ini terdiri dari empat kegiatan,
yaitu (1) Membaca Doa; (2) Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya atau
Lagu-Lagu Wajib Nasional; (3) Membaca teks Pancasila; dan (4) Membaca
Surat-surat Pendek Al-Quran. Secara umum, kegiatan Limit ini dapat dilihat dari
infografis berikut ini.
Infografis Kegiatan Limit (Dokumen Pribadi) |
Kegiatan
Limit ini dilaksanakan oleh seluruh peserta didik bersama wali kelas di dalam
kelas dengan dipimpin oleh salah satu peserta didik secara bergantian setiap
hari berdasarkan nomor urut absen. Hal ini dilakukan dengan tujuan menumbuhkan
keberanian dan jiwa kepemimpinan pada seluruh peserta didik.
Kegiatan
pertama dari kegiatan Limit ini yaitu membaca doa. Doa yang dibacakan adalah
surat Al-Fatihah, doa memohon ampun untuk diri sendiri dan orang tua, dan doa
memohon ditambahkan ilmu dan pemahaman. Kegiatan membaca doa ini bertujuan
untuk keberkahan dan kemudahan di dalam menuntut ilmu dan untuk menumbuhkan
nilai-nilai religius. Bagi peserta didik yang beragama selain Islam
dipersilakan untuk membaca doa sesuai dengan agamanya masing-masing. Kegiatan
membaca doa ini dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan aba-aba dalam
bahasa Inggris “Pay attention please!
Before we study let’s pray together, pray
begin!”. Setelah selesai membaca doa, seluruh peserta didik diminta berdiri
untuk memberi salam kepada wali kelas dengan aba-aba “Finish. stand up please!”. Kemudian seluruh peserta didik berdiri
dan memberi salam. Setelah memberi salam, -masih dalam posisi berdiri-
dilanjutkan ke kegiatan kedua.
Kegiatan
kedua yaitu menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya atau Lagu-Lagu Wajib
Nasional. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan nilai-nilai nasionalisme
pada diri peserta didik. Setelah selesai menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia
Raya atau Lagu-Lagu Wajib Nasional, -masih dalam posisi berdiri- langsung
dilanjutkan ke kegiatan ketiga.
Kegiatan
ketiga yaitu membaca teks Pancasila. Kegiatan ini bertujuan agar para peserta
didik dapat menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung di
dalam Pancasila sehingga terbentuk generasi pancasilais. Setelah membacakan
teks Pancasila, para peserta didik disilakan untuk duduk oleh pemimpin kegiatan
dengan aba-aba “Finish, sit down, please!”.
Kemudian dalam posisi duduk, peserta didik melanjutkan ke kegiatan yang
terakhir.
Kegiatan
terakhir dari Kegiatan Limit yaitu membaca surat-surat pendek Al-Quran. Kegiatan
ini merupakan kegiatan yang terintegrasi dengan program Baca Tulis Quran (BTQ)
SD Puri Artha. Kegiatan ini merupakan kegiatan pendukung program BTQ sehingga
peserta didik dapat menghafal surat-surat pendek Al-Quran dengan lebih cepat.
Selain itu, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan keterampilan
literasi Quran pada diri peserta didik.
Itulah
gambaran dari empat kegiatan yang ada di dalam Kegiatan Limit di SD Puri Artha
tempat saya mengajar. Video Kegiatan Limit ini bisa dilihat DISINI.
Setelah
empat rangkaian kegiatan Limit tersebut selesai dilaksanakan, wali kelas
memberikan refleksi, evaluasi dan/atau nasihat-nasihat berkaitan dengan
pelaksanaan dan nilai-nilai yang terkandung di dalam keempat kegiatan Limit
tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan
memeriksa kehadiran peserta didik (absensi). Secara umum, nilai-nilai yang terkandung
di dalam Kegiatan Limit diantaranya yaitu religius, nasionalis, pancasilais,
keberanian, kepemimpinan, kedisiplinan, dan lain sebagainya. Hal ini sejalan
dengan nilai-nilai yang terkandung dan diharapkan di dalam gerakan Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK).
Kegiatan
Limit ini saya yakini mempunyai dampak yang sangat besar terhadap keberhasilan
program Penguatan Pendidikan Karakter yang dicanangkan oleh Pemerintah,
terutama oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal ini dikarenakan waktu
pelaksanaan dan isi dari Kegiatan Limit. Seperti telah disampaikan di atas
bahwa Kegiata Limit ini dilaksanakan di pagi hari sebelum KBM dimulai. Artinya
Kegiatan Limit ini merupakan kegiatan awal atau pembuka dari proses KBM yang
dilaksanakan setiap hari. Awal yang baik akan berpengaruh besar terhadap
keberhasilan proses-proses berikutnya. Ada sebuah kutipan dari Aristoteles yang
berbunyi “Well begun is half done”,
yang artinya -kurang lebih- awal yang baik merupakan setengah dari keberhasilan.
Dengan demikian, semoga dengan Kegiatan Limit ini program-program sekolah lainnya
yang mendukung terhadap keberhasilan gerakan Penguatan Pendidikan Karakter akan
berhasil, sehingga pada akhirnya akan mencetak generasi-generasi bangsa yang
mempunyai karakter yang baik dan tangguh. []
Penulis:
Cecep Gaos, S.Pd
Guru SD Puri Artha Karawang
Artikel ini telah dimuat di Kompasiana.
http://www.kompasiana.com/cecepgaos/59bf3813a388ed5c0e7c0262/kegiatan-limit-upaya-untuk-membumikan-penguatan-pendidikan-karakter-di-sekolahku
0 Response to "Kegiatan “Limit”, Upaya Membumikan Pendidikan Karakter di Sekolahku"
Post a Comment